Secercah
Cahaya Milik Kartini
Luluh lantak tak bergerak
Jantung tak berdetak, Kala
dengar suara tembak
Dada jadi sesak , Hidup pun
tak enak
Lari sana, lari sini
Sembunyikan diri takut mati
Tangis ini tak bersuara
lagi, Takut diri tak suci lagi
Kenyang jiwa ini dengan
caci maki, Yang tiada henti silih berganti
Wanita, oh wanita
Dipandang sebelah mata,
direndahkan pula
Tak dianggap, hingga tak
punya tempat
Jutaan aksi, namun selalu
tersisih
Banyak suara, tak terdengar
jua
Hari demi hari dilalui
tanpa iri di hati
Menderita, terluka, namun
tak dengar keluh kesah
Bersembunyi dan terus
sembunyi
Menunggu secercah cahaya
yang kan membangkitkan gairah
Habis gelap terbitlah
terang,
Kartini kayuh roda yang tak
berputar itu
Dan segalanya pun berubah
Dulu tersisih, sekarang
terkasih
Dulu tak ada harga,
sekarang dipuji puja
Semangatnya bak api yang
membara
Membakar gairah kaum wanita
tuk merdeka
Habis gelap terbitlah
terang,
Secercah cahaya pembawa
harapan milik Kartini
Yang kan abadi sampai
nanti, terkenang dalam hati
Dalam Hati wanita yang
merdeka karna semangat Kartini
Semangat Kartini yang kan
slalu berkobar dari dulu hingga saat ini
By,
Santi Sumardi
Written on 29 April 2015
Written on 29 April 2015
0 komentar:
Posting Komentar